Jumat, 05 September 2008

TV Indonesia Membodohi Rakyat?

TV Indonesia Membodohi Rakyat?

Ada seorang teman yang pagi-pagi tadi sudah ngomel-ngomel gara-gara bicarakan soal tayangan TV swasta yang menurutnya bikin emosi karena gak bermutu. Dia heran banget dengan pembodohan yang dilakukan insan televisi, sebagai contoh bertaburannya Quis dengan cara SMS ke 4 nomor, yang tarifnya 2000/SMS.

Teman tersebut sempat lihat saat Quis berlangsung, presenternya menanyakan gambar samar Taufiq Hidayat, lalu kepada pemirsa TV dia menanyakan siapakah atlet bulutangkis Indonesia yang gambar samarnya ditayangkan, sementara sebagai clue, presenter mengatakan bahwa atlet tersebut meraih emas tunggal putra pada Olimpiade 2004 serta merupakan menantu Agum Gumelar!

Masak seseorang yang dibilang beruntung dan dihubungi saat diminta menjawab, mengatakan bahwa gambar tersebut adalah gambarnya Allan Budikusuma! Secara logika, siapapun yang tahu nama Allan Budikusuma akan kenal banget sosok Taufik Hidayat! Sejak kapan Susy Susanti jadi anaknya Agum Gumelar?

Kawan saya tersebut yakin bahwa yang barusan ditelpon oleh penyelenggara Quiz pastilah "orang mereka" sendiri, dan ditelpon sekedar untuk memancing penonton supaya mau kirim SMS.

Kawan saya tadi juga nyinyir mengomentari kontes penyanyi idola yang banyak macamnya, dimana pemenangnya kadang adalah orang yang suaranya cempreng, FALS, dan bikin kuping sakit!!

Menurut pandangan saya sebagai orang yang berkecimpung di media dan juga suka browsing internet, jangankan sinetron ataupun Quis dan kontes idola yang bisa di-skenario, diatur-atur, beberapa bulan lalu saat Harga BBM barusan diumumin, kakak saya didaulat oleh salah satu producer berita di salah satu TV swasta untuk diliput sebagai sosok KARYAWAN KORBAN KENAIKAN BBM.

Kakak saya yang merupakan seorang Senior Supervisor salah satu pabrik di Bekasi, waktu itu diminta ber-acting sebagai buruh dengan pendapatan UMR. Oleh tim liputan TV Swasta tersebut, kegiatan Kakak saya sejak bangun tidur, sarapan, berangkat kerja, ngantar anak sekolah hingga pulang kantor diliput.

Dalam tayangan di acara "BERITA", kakak saya sendiri kaget menyaksikan alur cerita dan narasi yang sangat mendramatisir bahkan gara-gara tayangan itu, kakak saya ditelpon oleh mertuanya-sang mertua menangis tersedu-sedu, sang mertua minta kakak saya untuk mudik saja dan menganggap kakak saya telah berdusta kepada keluarga karena menjadikan anak istrinya menderita dirantau! Sang mertua shock melihat Kakak saya dan keluarganya ( 1 istri dan 3 anak ) harus sarapan dengan 1 butir telur berlima, kaos kaki untuk anak-anak-nya sudah bolong-bolong, makan siang dengan tempe goreng doang!

Wah, saya yang tak sempat nonton tayangan itu, hanya dengar berdasar cerita tetangga-tetangga dan famili yang ikut nonton, kaget juga saat diminta ngumpulin sumbangan buat kakak saya, biar hidupnya lebih layak kata mereka! Padahal kenyataannya, Kakak saya HP-nya 3 biji, tanah pekarangan punya 4 petak, rumahnya ada 1 yang kosong gak ditempatin karena belum sempat pindahan....nunggu hari baik katanya!!

Kebayang,khan kalo untuk liputan berita saja, TV Swasta kita tidak sungkan membuat dan menyajikan "sinetron" yang didramatisir?

Tapi saya masih punya acara TV yang saya sukai, antara lain Siaran Langsung Sepakbola, Balap Mobil dan Motor, sama SI BOLANG, juga ANDAI AKU MENJADI, dan JEJAK PETUALANG serta beberapa dokumenter lainnya.

Tidak ada komentar: