Kamis, 22 November 2007

Media cetak dan Industri Musik segera Kiamat?

Banyak acticyber ( Bloger maupun orang - orang yang kecanduan internet ) dan pemerhati internet yang yakin bahwa saat ini media berita konvensional/cetak semacam majalah maupun koran dan tabloid sudah menjelang kiamat, industri musik format CD/Kaset juga sekarat karena semakin mudahnya download dan konversi file musik diperangkat komputer maupun Internet.
Namun saya justru berpikir, apakah penetrasi Media digital di Indonesia sudah sedemikian hebat?!
Dirumah saya, dari 6 orang dewasa, hanya saya yang aktif ber-internet ria.
Kakak saya yang menjadi Pimpinan Lembega Pendidikan Bahasa Inggris ternama.....tetep ngandalin koran, bahkan dikantornya gak kenal INTERNET....kirim segala sesuatu dokumen antar kota masih POS dan Maximal jika Urgent pake FAX.
Istri saya juga masih tetep minta dibelikan Tabloid.....
Adik saya dikamar gak konek ke Internet...., kalo mau kirim email masih ngandalin KAMPUS atau WARNET.

DI tempat saya siaran sebagai Penyiar Radio, meski disediakan fasilitas Internet Speedy, masih dibatasi penggunaanya, gak 24 jam non stop.
Dari puluhan karyawan Radio jaringan MNC itu, gak sampai 1/5-nya yang bisa internet-an.

Dikantor saya yang satu lagi....dimana saya hanya menjadi konsultannya....meski kantor itu punya website, hanya 2-3 orang diantara ratusan karyawannya yang Online setiap hari secara rutin....bahkan Level Manager keatas semua masih GAPTEK!!!

Masih banyak komunitas yang aktif saya sambangi, gak sampai 1/10-nya yang kenal INTERNET!!!

Kesimpulan saya, media cetak masih punya kans di Indonesia....

Industri musik konvensional juga masih sangat terbuka peluangnya.

Kuncinya, untuk Industri musik, adalah menciptakan software proteksi agar formatnya tidak memungkinkan dicopy secara bebas....dan HUKUM GANTUNG PEMBAJAK!!!

Tidak ada komentar: