Beberapa waktu terakhir ini, hampir semua media massa, baik cetak maupun elektronik dijejali berbagai iklan kampanye. Panen iklan telah datang, agency dan media pesta pora!!
Kampanye Partai, Kampanye Capres, Kampanye Cagub, dan sejenisnya bertaburan dan bertubi-tubi mencekoki pembaca, pemirsa dan pendengar Radio diseantero Nusantara. Anehnya ada juga Cagub/Cawagub yang ber-iklan secara Nasional, apakah dia tidak buang uang percuma karena biaya iklan skala Nasional tentu lebih mahal daripada Skala Lokal??Ataukah pihak media tidak menyediakan alternatif / pilihan kepada sang Cagub/ Cawagub tersebut untuk memasang Iklan Kampanye secara lokal, tapi langsung disodori HARGA NASIONAL sehingga Iklannya muncul di seluruh Indonesia, di seberang pulau yang tak ada "target" massa pemilihnya?
Sementara Media massa panen pendapatan dari iklan kampanye, para wartawan dan reporter serta presenter media cetak maupun elektronik mengail di air keruh, sok pahlawan, dengan mengkritik perilaku politisi dan partai yang menghamburkan uang untuk ber-iklan melalui tulisan ataupun komentarnya di program talkshow ataupun program berita.
Kaum oportunis yang mentasbihkan diri sebagai pengamat politik juga sok kritis dengan mencari-cari kelemahan figur atau tim kampanye, bahkan ada pihak yang memprotes karena dirinya atau "klien"-nya ditipu, dijebak, dijadikan bahan iklan salah satu tokoh Partai tanpa persetujuan.....dengan alasan aneh....mengaku tidak tahu dia/"klien"-nya take gambar untuk IKLAN sang tokoh........
Jika wartawan/presenter/reporternya tidak setuju dengan langkah para politikus menghambur-hamburkan uang di kala krisis ekonomi melanda negeri, mengapa media tempat dia bekerja juga menerima order iklan tersebut??!Munafik, bermuka dua, atau ada istilah lain untuk hal ini?
Media yang idealis tentulah akan menolak pemasangan iklan yang menghamburkan uang tersebut.....tapi mana ada media idealis seperti itu?? ( wikimu.com satu-satunya media yang idealis....betul??! )
Atau kalau tak mau munafik, seharusnya Media tersebut tidak mengkritik atau mencibir terhadap Iklan/Kampanye, karena mereka juga menangguk untung dari fenomena tersebut!!
Ada cerita dari seorang kawan yang belum lama ini pergi ke USA, dia berniat mencari "souvenir" T-Shirt ataupun Pin dan Poster Barrack Obama, kandidat Presiden dari Partai Demokrat yang berkulit hitam yang kondang itu,ternyata setiba di negeri Paman Sam, di wilayah basis-nya Barack Obama-pun sang kawan tak melihat Poster, Pamflet, atau Bendera Partai yang menunjukkan bahwa November nanti ada Pemilu Presiden di USA, dan T-shirt maupun benda lain yang berbau Kampanye-pun tidak dia peroleh.
Karena di sana untuk memperoleh Kaos, Pin, dan Bendera Partai tersebut harus membeli...MBAYAR...dan uang penjualannya menjadi biaya kampanye sang kandidat, sedangkan disini....INDONESIA....kaos dan atribut partai maupun atribut kandidat berserakan mengotori pemandangan, dibagikan GRATIS....
Ah, jadi lupa topik awal, mana media Idealis kita selain wikimu?
Jika anda berniat membeli atribut kampanye saya, silahkan hubungi saya, dan jangan lupa coblos gambar saya saat Wikimu memilih Kepala Suku, 2009 nanti!!
1 komentar:
Ini ada kontes om, ayo ikut
Posting Komentar